Asal Usul Desa Kalirejo
Kalirejo adalah sebuah desa di kecamatan Bagelen kabupaten Purworejo.
Letaknya lumayan jauh dari pusat kota, yaitu sekitar 13 km dari pusat kota.
Sebagian besar mata pencaharian penduduk desa Kalirejo yaitu bertani dan
berdagang. Hal tersebut didukung dengan wilayah desa Kalirejo yang terdapat
sebuah ladang dan letaknya dapat menjadi batas desa. Batas-batas desa Kalirejo
diapit oleh sebuah desa, ladang dan sungai. Sebelah timur dan selatan
berbatasan dengan sungai kecil yang menghubungkan sungai Bogowonto. Sedangkan sebelah
barat berbatasan dengan ladang, dan sebelah utara berbatasan dengan desa
Clapar.

Keposong. Konon, dahulu ada orang yang sangat pintar
beserta 2 orang temannya datang ke suatu tempat. Mereka bernama Onggorogo,
Rogowongso, dan Rogobondo. Tempat tersebut sangat subur, banyak kita dapatkan
berbagai bahan makanan di tempat tersebut. Pada waktu itu Onggorogo berbicara
kepada teman-temannya “mari kita berhenti, ngepos ditanah yang kosong ini”.
Ngepos dalam arti secara luas yaitu tempat persinggahan seseorang ketika
melakukan tugas, hal tersebut bersifat tinggal sementara. Dalam hal ini Onggorogo
mengajak kedua temannya untuk tinggal sementara di tanah yang kosong tersebut.
Oleh karena tempat tersebut belum diberi nama akhirnya, tempat tersebut diberi
nama Keposong, yang sekarang lebih dikenal orang dengan sebutan dukuh Keposong.
Kahuripan.
Kahuripan merupakan salah satu pedukuhan di desa Kalirejo yang terletak
diantara kedua dukuh yaitu Keposong dan Kedungmenjangan. Konon, masyarakat yang
tinggal di dukuh Kahuripan ini orang-orangnya pintar, urip otaknya. “Urip
otaknya” dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “hidup otaknya”, yaitu
orang-orang yang pintar, entah itu pintar dalam mengolah hasil-hasil panen
maupun maju dengan pola pikirnya. Terkenal dengan suatu daerah yang
masyarakatnya “urip otaknya”, maka daerah tersebut dikenal oleh masyarakat luar
dengan sebutan dukuh Kahuripan.
Kedungmenjangan. Kedungmenjangan merupakan pedukuhan di
Kalirejo yang letaknya paling berbeda dari dukuh yang lainnya, karena terletak
di dataran tinggi. Jalan untuk menjangkau peduduhan tersebut juga lumayan sulit
karena jalannya yang menanjak. Karena daerahnya berada di dataran tinggi maka
di dukuh tersebut terdapat sebuah kedung. Kedung merupakan suatu tempat untuk
menampung air hujan, tempatnya seperti waduk namun lebih kecil. Konon kedung
tersebut dijaga oleh seorang kakek tua, karena saat musim kemarau banyak
menjangan yang turun untuk mencari minum di kedung tersebut. Menjangan dalam bahasa
Indonesia berarti kijang. Dari kejadian tersebut masyarakat sekitar sering
menyebut daerah itu kedungmenjangan.
Dari ketiga dukuh
tersebut, yaitu dukuh Keposong, dukuh Kahuripan, dan dukuh Kedungmenjangan,
masing-masing dibatasi dengan kali. Kali dalam bahasa Indonesia berarti sungai.
Oleh karena batas diantara pedukuhan tersebut yaitu kali, maka masyarakat
sekitar sering menyebutnya dengan desa Kalirejo. Kalirejo yaitu gabungan antara
Kali dan Rejo. Kali merupakan pembatas antara ketiga pedukuhan tersebut,
sedangkan rejo dapat berarti makmur. Jadi diharapkan dengan nama Kalirejo,
masyarakat desa tersebut dapat menjadi masyarakat yang makmur.